Waspadai Titik Rawan Banjir

CURUG-Puncak musim hujan di Tangerang diprediksi akan terjadi pada bulan Februari-Maret 2016. Data dari Stasiun Klimatologi Pondok Betung mengungkapkan, terjadi pergeseran puncak musim hujan akibat fenomena El Nino yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan April mendatang.

“Puncak musim hujan diprediksi pada Februari akhir hingga awal Maret,” kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Pondok Betung, Triyogo Amberkahi. Terkait hal itu, sejumlah wilayah saat ini bersiaga menghadapi banjir.

Diketahui, beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang merupakan daerah rawan banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara menyebut, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah dalam menghadapi ancaman banjir. Selain kesiapan perlengkapan evakuasi korban banjir, Teteng mengatakan, BPBD juga melakukan langkah-langkah antisipasi.

Di antaranya membersihkan sampah yang berpotensi menyumbat arus air ketika sungai meluap. ”Beberapa waktu lalu kami membersihkan sampah dari Kali Sabi, Pasar Kemis. Saya berharap peran serta masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Sungai bukan tempat untuk membuang sampah. Dampak banjir akan bisa diminimalisasi, salah satunya dengan peduli terhadap lingkungan,” katanya. Teteng menambahkan, ada empat sungai yang melintasi daerah yang rawan banjir, yakni, sungai Cisadane, Cidurian, Cimanceuri dan Cirarab. Kecamatan Gunung Kaler, Kronjo, Tigaraksa,

Pasar Kemis, Mauk, Kosambi dan Kemiri, diakui Teteng sebagai wilayah rawan banjir.  Di Kecamatan Pagedangan, Teteng menyoroti salah satu kampung di Desa Karang Tengah yang kerap kebanjiran kalau musim hujan tiba. Menurut dia, di desa tersebut terdapat sekitar 30-50 kepala keluarga yang setiap sungai Cimanceuri meluap, rumah warga tersebut terendam banjir.

“Kami sudah menghimbau agar para warga tersebut mau direlokasi, tapi mereka menolak. Kalau kondisi normal memang tidak berbahaya, tapi kalau banjir itu bisa membahayakan jiwa,” katanya Ia mengaku, BPBD sudah siaga dan siap menghadapi banjir dan bencana lainnya seperti longsor dan puting beliung. Agar penanganan kebencanaan bisa berjalan maksimal kata Teteng, BPBD beberapa waktu lalu membentuk Forum Relawan Bencana.

Forum ini berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, PMR dan Tagana.  “Kita berharap keberadaan forum ini bisa membantu tugas-tugas kami dalam mensosialisasikan pentingnya peran serta warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” ujarnya. Forum ini juga kata Teteng, nantinya bisa membantu warga yang terkena dampak banjir dan bencana lainnya.

Pembantu Pengurus Barang BPBD Kabupaten Tangerang, Dede Kusnandang menambahkan, semua peralatan untuk evakuasi banjir sudah siap dan dalam kondisi siaga untuk digunakan. “Semua Peralatan dalam kondisi siaga untuk digunakan,” katanya. (abr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *