Cahaya Ponsel Bisa Memicu Kebutaan

ilustrasi: liputan6.com

TANGERANG-Terlalu lama menatap layar ponsel atau komputer ternyata berakibat fatal bagi indera penglihatan kita. Berdasarkan riset terbaru, efek cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik dapat mengakibatkan kebutaan.

Para peneliti menemukan cahaya biru yang menyinari sel-sel mata mengubah molekul vital di retina menjadi pembunuh sel. Hal ini dapat mempercepat degenerasi makula yang umumnya terkait dengan usia, salah satu penyebab terbesar kebutaan di seluruh dunia. “Kita terpapar cahaya biru terus menerus. Kornea dan lensa mata tidak dapat menghalangi atau memantulkannya,” kata Ajith Karunarathne, salah satu peneliti dalam riset ini.

Efek negatif menatap layar ponsel terlalu lama, terutama saat malam hari memang buka hal baru. EFek tersebut dapat mengakibatkan kelelahan pada mata. Baca juga: Berapa Lama Waktu Aman bagi Mata Saat Menatap Layar Ponsel? Bahkan, cahaya terang dapat mengacaukan kinerja hormon dengan meniru sinar matahari yang membuat kita sulit tertidur.

Namun, riset ini mengungkap hal lain, yakni cahaya biru pada ponsel juga dapat mengakibatkan degenerasi makula. “Bukan rahasia cahaya biru merusak penglihatan kita dengan merusak retina mata,” kata Karunarathne. Menurutnya, riset ini dapat menjelaskan proses terjadinya kerusakan indera penglihatan akibat cahaya biru.

Oleh karena itu, periset berharap temuan ini dapat mengarah pada terapi yang memperlambat degenerasi makula, seperti gejala penurunan penglihatan. Ilustrasi tidur Ilustrasi tidur(AnaBGD) Karunarathne menyarankan kita untuk menggunakan kacamata khusus yang dapat menyaring sinar UV dan cahaya biru untuk mencoba memerangi efeknya.

Tapi, para ilmuwan belum dapat memastikan apakah cara ini efektif. Terlepas dari itu, sepertinya tidak mungkin pengguna smartphone mau memakai kacamata hitam di tempat tidur saat larut malam. Saran terbaik saat ini adalah untuk menghindari atau membatasi penggunaan ponsel saat gelap.

“Setiap tahun, lebih dari 2 juta kasus baru degenerasi makula terkait usia dilaporkan di Amerika Serikat,” kata Karunarathne. Ia berharap para ilmuwan menemukan cara untuk melindungi indera penglihatan anak-anak, yang notabene tumbuh di era teknologi ini. (kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *