“Generasi Z Jangan Abai Politik dan Tuna Ideologi”

TANGERANG-Generasi Z atau kaum milenial memiliki peran strategis dalam mewarnai perpolitikan Indonesia. Generasi Z selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan segala sesuatunya dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang ada.

“Generasi muda yang abai politik dan tuna ideologi ini justru akan rawan terhasut oleh ideologi-ideologi asing, yang ujungnya justru mengancam toleransi, keberagaman, dan persatuan Indonesia,” kata Abraham Garuda Laksana saat memberikan sambutan dalam kursus Pancasila di Padepokan Kebangasaan Karang  Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Sabtu (29/5/2021).

Menurut Abraham Garuda Laksana, sebagai Generasi Z, ia berharap agar partai politik  di Indonesia tidak  gagap mengadaptasi perubahan zaman dan terlambat merangkul Generasi Z ke dalam arena politik.

“Blackberry dan Nokia yang dulu sempat menjadi jawara teknologi tapi saat ini ternyata tidak terdengar lagi karena mereka gagap terhadap peruahan. Saat ini kedua merek terseut  kalah dilibas oleh Android dan iPhone,” katanya memberikan ilustrasi.

Sementara itu, narasumber kunci kursus Pancasila Djarot Syaiful Hidajat mengingatkan betapa pentingnya pertanyaan Bung Karno di hadapan Dokuritsu Junbi Chosakai, yaitu Indonesia Merdeka itu dasarnya apa. Pertanyaan inilah yang kemudian membawa pada penemuan Pancasila yang digali dari tradisi kebudayaan Indonesia yang kaya dan tua.

“Pancasila merupakan fondasi Indonesia yang merdeka dan tidak boleh diabaikan oleh generasi muda,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi itu. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung pengalamannya ketika menjadi  Gubernur  yang harus berhadap-hadapan dengan kelompok-kelompok radikal dan intoleran yang mencaci-maki dirinya.

Ia menegaskan bahwa ke depannya, untuk melawan ideologi-ideologi lawan yang menyusup dan mempengaruhi alam pikir anak-anak muda seperti itu, generasi muda harus mulai memantapkan posisi ideologis mereka dengan mendalami serta mempraktikkan langsung Pancasila di tengah masyarakat.

Pengasuh Padepokan Kebangasaan Karang  Tumaritis, Ananta Wahana, menjelaskan bahwa selain kursus Pancasila, dalam kesempatan terseut juga digela acara doa bersama yang ditujukan untuk bangsa dan rakyat Indonesia yang sedang berjuang dengan pandemi Covid-19.

Ananta juga menyebutkan bahwa acara doa ini juga dimaksudkan sebagai persembahan untuk menyambut Bulan Bung Karno yang akan diselenggarakan sepanjang bulan Juni nanti. (asn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *