Minimalisir Dampak Negatif Gadget, IGNMI Ingin Anak-anak Gemar Ngaji Sejak Dini

Pembina Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI) Kabupaten Tangerang H Uwes Qurni (tengah).

KABUPATEN TANGERANG – Menurunnya ghiroh atau semangat anak-anak dalam belajar ngaji harus menjadi perhatian bersama.

Anak-anak saat ini dinilai lebih banyak bermain gadget ketimbang belajar ngaji Al Qur’an. Untuk itu, diperlukan kerjasama semua pihak untuk mengembalikan tradisi ngaji setelah Maghrib.

Hal itu dikatakan oleh inisiator sekaligus pembina Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI) Kabupaten Tangerang, H Uwes Qurni. Menurut dia, salah’ satu penyebab tradisi ngaji setelah Maghrib sepi di sejumlah tempat, dikarenakan masifnya penggunaan gadget atau gawai di kalangan anak-anak.

“Meski secara akademik saya tidak memiliki data, tapi pengaruh gadget terhadap menurunnya minat belajar ngaji tentu ada. Gadget ibarat dua sisi mata pisau. Sebagai orang tua, kita harus bijak dan mengawasi betul penggunaan gadget oleh anak-anak,” kata Haji Uwes, Jumat (13/9/2024).

Mantan wartawan media cetak lokal Banten ini menambahkan, semangat anak-anak untuk belajar ngaji harus dibangkitkan kembali.

“Kita ingin mengembalikan fitrah anak-anak untuk mencintai dan gemar ngaji sejak dini. Memang bukan pekerjaan mudah, apalagi di tengah derasnya arus digitalisasi,” terangnya.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Tangerang dan anggota DPRD Provinsi Banten ini mengatakan, IGNMI ingin mengembalikan peran gadget dari game menjadi Gerakan Indonesia Mengaji (GIM).

“Ngaji ba’da Maghrib merupakan tradisi sekaligus kearifan lokal. Bukan hanya belajar ngaji Al Quran, anak-anak juga harus dikenalkan pada kitab kuning, seperti kitab Amil. Mari kita lestarikan tradisi yang baik ini untuk bekal anak-anak kelak,” imbuh Haji Uwes.

Ia menambahkan, saat ini sekitar 17 ribu guru ngaji sudah terdata di Kabupaten Tangerang. Di luar itu masih banyak guru ngaji yang belum terdata. “Guru ngaji harus produktif. Dengan dukungan stakeholder, ke depan kita harapkan para guru ngaji bisa fokus mengajar dan membimbing anak-anak kita,” pungkas pimpinan Ponpes Al Badar ini. (asn)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *