TANGERANG – Sebanyak 124 mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia persiapkan diri untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapang I (PKL I) pada wilayah Brigade Pagan yang menjadi penanggung jawab (PJ) PEPI yakni Provinsi Aceh Provinsi Lampung. Dalam mendukung memanfaatkan teknologi modern,dan pengoperasian alat dan mesin pertanian (alsintan) demi tercapainya program swasembada pangan.
Melalui arahannya, (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pertanian. Peningkatan produksi padi diharapkan dapat menjawab tantangan semakin meningkatnya kebutuhan pangan nasional dari tahun ke tahun. Adapun peningkatan produksi padi dapat dicapai dengan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi yang berkelanjutan dan efisien melalui pengembangan Pertanian Modern.
“Masa depan pertanian ada di tangan anak-anak muda. Mereka akan turut menentukan arah pembangunan pertanian. Oleh sebab itu, kita berharap para generasi muda bisa memperkaya diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang pertanian,” katanya.
Senada dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam arahannya juga mengatakan untuk mendorong agar vokasi pertanian melakukan link and match dengan industri salah satunya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sementara wakil direktur I Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, Andy Saryoko mengatakan Pendekatan pertanian modern, dimana pemanfaatan potensi lahan dilakukan melalui peningkatan produktivitas yang berkelanjutan dan efisien dengan memanfaatkan teknologi modern, alat dan mesin pertanian (alsintan), penguatan infrastruktur, SDM yang kompeten, regulasi yang tepat, akses pasar dan khususnya kelembagaan usaha tani berbasis korporasi. Guna mewujudkan pertanian modern, Kementerian Pertanian memberikan fasilitasi kepada masyarakat berupa alsintan yang dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi input produksi, waktu, dan susut panen jika dikelola secara terstruktur dan terintegrasi dalam bentuk kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
PKL I merupakan matakuliah dimana mahasiswa bisa memperoleh pengalaman dan meningkatkan keterampilan dalam pembangunan pertanian pada kegiatan peningkatan nilai tambah melalui proses pemanfaatan teknologi pra tanam dan tanam, pemeliharaan tanaman /panen /pascapanen /pengolahan pada program utama kementerian pertanian Brigade Pangan (BP) baikpada level on-farm maupun off-farm. PKL I terdiri dari 124 mahasiswa semester IV dari Program Studi Teknologi Mekanisasi Pertanian, Program Studi Tata Air Pertanian dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. PKL I berlangsung selama satu setengah bulan terhitung dari tanggal 7 Juli s.d 15 Agustus 2025.
Andy Saryoko, Wakil direktur I juga berharap, melalui adanya kegiatan PKL ini, diharapkan mahasiswa PEPI dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama masa studi di kampus. Selain itu agar mahasiswa dapat membantu, membagi ilmu dan mendampingi brigade pangan untuk meningkatkan produktifitas padi sawah.
“Melalui ujian PKL mahasiwa dapat membantu dan mendampingi Brigade Pangan untuk meningkatkan produktivitas padi sawah serta melaporkan bagaimana kegiatan dilapangan, kendala yang dihadapi, teknik produksi serta analisa usaha yang terdapat pada dunia usaha dan dunia industri, sehingga semua siswa diharapkan kompeten dalam bidangnya masing-masing.(*)