Komitmen Jaga Laut, MIND ID Integrasikan Program Keberlanjutan

JAKARTA – Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar, yang menjadi ruang strategis bagi kegiatan industri pertambangan nasional. Dalam semangat hilirisasi yang dicanangkan pemerintah, Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID mengambil peran sebagai penggerak ekonomi yang tetap menjaga harmoni dengan lingkungan, khususnya ekosistem laut.

MIND ID mengintegrasikan Anggota Grup untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang laut sebagai bagian dari wilayah operasional industri pertambangan dan jalur logistik, dengan tetap menjalankan program-program pemulihan ekologi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem flora dan fauna laut.

Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menyampaikan bahwa sebagai strategic holding yang, Grup MIND ID berkomitmen tidak hanya memanfaatkan kawasan laut sebagai bagian dari operasional industri pertambangan, dan pendukung bisnis Perusahaan, tetapi juga konsisten menjalankan tanggung jawab dalam menjaga kekayaan alam ini.

Oleh karena itu, operasional dilaksanakan sesuai dengan perizinan yang berlaku serta didukung oleh komitmen penjagaan dan pemulihan lingkungan yang komprehensif.

“Kami percaya, memanfaatkan sumber daya mineral ini bukan berarti mengabaikan lingkungan, baik darat maupun wilayah laut. Justru, laut harus dijaga karena telah memberikan manfaat besar bagi Indonesia,” ujar Maroef dalam acara Kolaborasi dan Sinergi Grup MIND ID bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (2/7/2025).

Maroef memastikan setiap operasional Grup MIND ID dirancang dengan perencanaan matang dan pengawasan berkala, guna mencegah degradasi lingkungan. Perseroan juga proaktif berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut KKP agar penciptaan nilai dalam pemanfaatan ruang laut serta upaya penjagaan ekologi laut dijalankan secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Maroef menyampaikan salah satu bentuk nyata komitmen Grup MIND ID terhadap pelestarian laut adalah melalui program Fishing Ground, yang bertujuan meningkatkan populasi ikan di wilayah pesisir.

Program ini diwujudkan dengan penurunan rumpon, yakni habitat buatan yang mendukung peningkatan biodiversitas laut, yang mana pada 2024, sebanyak 133 rumpon telah diturunkan di Perairan Provinsi Bangka Belitung dan telah memberi dampak positif pada peningkatan keberagaman hayati dan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat pesisir.

Selain itu, Grup MIND ID juga melaksanakan program penanaman mangrove untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Sepanjang 2024, lebih dari 56.500 bibit mangrove telah ditanam di Provinsi Bangka Belitung dan Sumatera Utara.

Hutan mangrove yang ditanam ini, tidak hanya menjadi benteng alami dari abrasi dan intrusi air laut, tetapi juga habitat penting bagi biota laut.

Adapun, Maroef menekankan bahwa dalam konteks pembangunan nasional, pemanfaatan ruang laut adalah keniscayaan. Namun, Grup MIND ID berupaya konsisten untuk memjadi penggerak contoh bahwa industrialisasi yang mampu tetap menjalankan program perbaikan ekologi yang berdampak.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP Kartika Listriana memaparkan Indonesia memiliki total luas 6,4 juta kilometer persegi perairan yurisdiksi nasional yang menyimpan potensi kekayaan alam keanekaragaman hayati laut 8.500 spesies marine mega biodiversity, 50.875 km² terumbu karang, 2.935 km² padang lamun, dan 33.641 km² ekosistem mangrove.

Indonesia juga memiliki 16 lokasi cagar biosfer dan taman bumi UNESCO di wilayah pesisir dan laut. Dengan besarnya kekayaan alam tersebut, nilai ekonomi kelautan diperkirakan mencapai 3 hingga 6 triliun dolar AS yang bersumber dari kekayaan sumber daya dan jasa ekosistem laut.

Selanjutnya, Kartika mengapresisasi Grup MIND ID yang berinisiatif terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan KKP, sehingga akan mampu meningkatkan aspek tata kelola perusahan yang baik Grup MIND ID.

“KKP telah menerbitkan 46 Persetujuan KKPRL untuk Grup MIND ID dengan total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terbayar mencapai Rp165,33 miliar dengan detail kegiatan pertambangan di laut, Terminal Khusus, dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri untuk mendukung kegiatan pertambangan yang berada di darat,” pungkasnya.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES