Jakarta, 9 Juli 2025 – PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang bergerak di sektor pembiayaan, resmi menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 senilai Rp 700 miliar. Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat struktur pendanaan dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di tengah dinamika industri pembiayaan nasional. Nilai penerbitan ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode tahun lalu yang mencerminkan optimisme pasar dan kepercayaan investor terhadap kinerja serta prospek jangka panjang BRI Finance.
Obligasi tersebut ditawarkan dalam dua seri dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Juli 2025. Seri A memiliki nilai pokok Rp200 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,35% dan jatuh tempo pada 15 Juli 2026, sementara Seri B sebesar Rp500 miliar menawarkan bunga 6,80% dan jatuh tempo pada 10 Juli 2028. Pembayaran bunga dilakukan secara triwulanan sejak tanggal emisi, dengan pembayaran pertama dijadwalkan pada 8 Oktober 2025 dan pembayaran terakhir dilakukan bersamaan dengan tanggal jatuh tempo masing-masing seri.
Direktur utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan, mengungkapkan, “Peningkatan minat investor terhadap obligasi perusahaan didorong oleh sentimen pasar yang positif terhadap instrumen surat utang, didukung oleh stabilitas suku bunga serta keyakinan yang kuat terhadap fundamental BRI Finance. Perusahaan kini semakin aktif memanfaatkan instrumen pasar modal sebagai sumber pendanaan jangka menengah hingga panjang, sejalan dengan strategi diversifikasi pembiayaan yang berkelanjutan.”
Sebagai bagian dari penerbitan obligasi ini, BRI Finance memperoleh peringkat idAA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mencerminkan kapasitas kuat dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang. Sepanjang tahun 2025, tren penerbitan obligasi BRI Finance menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, salah satunya melalui penerbitan dua seri baru dalam kerangka Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan total nilai hingga Rp 1,7 triliun.
Wahyudi juga menyebut bahwa BRI Finance masih memiliki ruang untuk menerbitkan obligasi lanjutan sebesar Rp 1 triliun, tergantung pada dinamika pasar ke depan. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat modal kerja dan mendukung ekspansi bisnis perusahaan. “Menariknya, tren kupon obligasi tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan kupon-kupon yang akan jatuh tempo sebelumnya, seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan dan kondisi pasar yang lebih kompetitif,” jelas Wahyudi.
Penerbitan obligasi menjadi langkah strategis untuk memperoleh pendanaan alternatif di luar pinjaman bank, dengan biaya dana yang lebih kompetitif. Selain mendiversifikasi sumber dana, langkah ini juga memperkuat reputasi perusahaan di mata investor. Wahyudi menegaskan, “Kami berkomitmen mengembangkan bisnis secara berkelanjutan melalui inovasi produk, layanan, dan strategi pendanaan.”
Selain itu, BRI Finance juga terus memperkuat sinergi dengan induk usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., melalui transformasi bisnis yang menyasar captive market BRI. Strategi ini dilakukan lewat skema joint financing dan optimalisasi basis nasabah, dengan fokus pada produk high-yield seperti refinancing, KKB, dan fasilitas dana tunai melalui BRI Flash.
Press Release ini juga tayang di VRITIMES