Ketika butuh dana tambahan entah untuk modal usaha, renovasi rumah, atau sekadar menutup kebutuhan mendadak, pinjaman bisa jadi solusi cepat. Tapi satu hal yang sering bikin bingung adalah memilih tenor pinjaman yang pas.
Tenor atau jangka waktu cicilan sangat menentukan, semakin panjang tenor, cicilan bulanan memang lebih ringan, tapi total bunga juga bisa lebih besar. Sebaliknya, tenor yang terlalu pendek memang cepat lunas, tapi bisa bikin arus kas bulanan terasa berat.
Jadi, bagaimana cara memilih tenor pinjaman yang tepat dan sesuai kemampuan finansialmu? Yuk, bahas satu per satu dengan gaya sederhana tapi tetap realistis.
1. Kenali dulu kebutuhan dan tujuan pinjamanmu
Langkah pertama sebelum menentukan tenor adalah tahu dulu tujuan pinjaman. Apakah kamu pinjam untuk kebutuhan jangka pendek seperti bayar biaya sekolah atau beli gadget atau untuk jangka panjang seperti renovasi rumah atau modal usaha?
Kalau tujuan pinjamanmu untuk hal jangka pendek, idealnya pilih tenor yang lebih pendek agar beban bunga tidak terlalu besar.
Sebaliknya, kalau dana yang dibutuhkan cukup besar dan digunakan untuk hal produktif seperti usaha, kamu bisa pilih tenor lebih panjang agar cicilan bulanan terasa ringan dan arus kas usaha tetap aman.
2. Sesuaikan tenor dengan kemampuan bayar bulanan
Ini poin paling penting. Banyak orang terjebak karena memilih tenor hanya berdasarkan jumlah cicilan yang kelihatan kecil, tanpa memperhitungkan total bunga dan kemampuan bayar.
Sebelum memutuskan, coba lakukan simulasi sederhana:
– Hitung total pendapatan bersih bulanan.
– Kurangi dengan pengeluaran rutin (biaya hidup, transportasi, tagihan, dan tabungan).
– Sisa uang itulah batas aman untuk mencicil pinjaman.
Idealnya, total cicilan dari semua pinjaman tidak melebihi 30–35% dari pendapatan bulanan. Kalau lebih dari itu, kamu bisa kesulitan di kemudian hari apalagi kalau ada pengeluaran mendadak.
Contohnya, kamu punya penghasilan Rp10 juta per bulan. Berarti batas aman untuk cicilan adalah sekitar Rp3 juta.Kalau pinjaman Rp30 juta dengan tenor 12 bulan cicilannya Rp3 juta per bulan, itu masih aman. Namun, kalau kamu ambil tenor 6 bulan, cicilannya bisa naik dua kali lipat dan bikin keuangan ketat.
3. Pertimbangkan total bunga, bukan hanya cicilan bulanan
Sering kali kita tergoda dengan penawaran “cicilan ringan”, padahal bunga totalnya justru jauh lebih besar. Inilah kenapa penting untuk melihat total biaya pinjaman, bukan hanya jumlah cicilan per bulan.
Memang, cicilan bulanan lebih kecil di tenor 24 bulan, tapi kamu membayar bunga empat kali lipat. Jadi, kalau kamu merasa masih mampu membayar dalam waktu lebih singkat, pilih tenor yang lebih pendek untuk menghemat bunga.
4. Perhatikan stabilitas pendapatanmu
Kalau kamu bekerja dengan pendapatan tetap setiap bulan, memilih tenor yang lebih pendek biasanya aman karena kemampuan bayar lebih stabil.
Namun, kalau kamu bekerja freelance, wirausaha, atau pendapatannya fluktuatif, sebaiknya ambil tenor lebih panjang agar punya ruang lebih longgar dalam mengatur arus kas. Tujuannya bukan untuk memperpanjang utang, tapi agar kamu punya fleksibilitas dan tidak stres setiap kali tagihan datang.
Kamu juga bisa menyiapkan dana darurat minimal tiga kali cicilan bulanan, supaya kalau ada bulan “sepi”, kamu tetap bisa bayar tanpa terlambat.
5. Pilih lembaga keuangan yang transparan dan fleksibel
Tenor bukan sekadar angka di brosur pinjaman. Lembaga keuangan yang baik akan menjelaskan secara transparan:
– Berapa bunganya
– Berapa total cicilan sampai lunas
– Apa konsekuensi jika kamu mau melunasi lebih cepat.
Beberapa bank atau platform digital bahkan menawarkan opsi pelunasan dipercepat tanpa penalti, yang berarti kamu bisa menghemat bunga kalau di tengah jalan ingin menyelesaikan pinjaman lebih awal. Ini fitur yang patut kamu pertimbangkan sebelum memilih tempat pinjam.
6. Hindari tergoda oleh promo tanpa perhitungan
Promosi seperti “tenor panjang, bunga ringan” atau “tanpa DP, cicilan kecil” memang menggoda, tapi tetap harus dilihat dengan kacamata realistis. Selalu baca syarat dan ketentuan, terutama tentang bunga efektif, biaya administrasi, dan penalti.
Kamu boleh memanfaatkan promo asalkan sesuai kebutuhan dan tidak melampaui batas kemampuan finansialmu.
7. Buat rencana pelunasan dari awal
Setelah memilih tenor, jangan lupa buat rencana pelunasan yang disiplin. Gunakan reminder, autodebet, atau kalender keuangan supaya tidak telat bayar. Telat bayar cicilan bukan cuma bikin kena denda, tapi juga bisa menurunkan skor kreditmu di sistem keuangan nasional. Kalau skor kredit turun, peluangmu untuk mengajukan pinjaman di masa depan bisa berkurang.
Tenor yang tepat adalah pinjaman yang sehat
Tenor pinjaman bukan sekadar “lama waktu cicilan”, tapi strategi agar utang tetap terkendali dan keuangan tetap aman. Kuncinya adalah:
– Sesuaikan dengan kemampuan bayar
– Hitung total bunga
– Pertimbangkan stabilitas pendapatan
= Pilih lembaga keuangan yang transparan
Kalau kamu sedang mencari pinjaman dengan pilihan tenor yang fleksibel dari jangka pendek hingga panjang, neobank punya solusi pinjaman online cepat cair, bunga kompetitif, dan tenor yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.
Jika kamu membutuhkan pinjaman fleksibel untuk kebutuhan mendadak, kamu bisa ajukan Neo Pinjam di neobank dari Bank Neo Commerce.
Neo Pinjam punya kelebihan, yaitu:
– Tenor minimal 3 bulan – maksimal 24 bulan
– Limit pinjaman hingga Rp100.000.000
– Bunga mulai dari 0,06% flat per hari (setara dengan maksimum APR 21,9% per tahun)
– Tidak ada biaya tersembunyi atau penalti pelunasan lebih awal
Ditambah, pinjaman fleksibel di Neo Pinjam juga bebas biaya admin saat pencairan. Meskipun mudah dan cepat, pengajuan kamu tetap melalui evaluasi kelayakan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah risiko kredit bermasalah.
Download neobank di PlayStore atau App Store dan ajukan pinjaman hingga Rp100 juta online di Neo Pinjam sekarang. Kunjungi link Neo Pinjam untuk tahu info lengkap serta syarat & ketentuan mengenai Neo Pinjam.
***
PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Press Release ini juga tayang di VRITIMES