Banten  

Anak Krakatau Berstatus Waspada, Polda Banten Sampaikan Panduan Keselamatan

Aktivitas terkini Gunung Aanak Krakatau. Foto: istimewa.

KANALTANGERANG, KOTA SERANG – Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan warga di wilayah rawan terdampak bencana, Polda Banten menghimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap  aktivitas vulkanik yang meningkat di Gunung Anak Krakatau yang saat ini berada pada Level II (Waspada).

Masyarakat juga dihimbau untuk terus memperbarui informasi terbaru dari BMKG, terkait ancaman potensi cuaca ektsrim pada sejumlah titik di Banten. Menurut BMKG, hujan ringan berpotensi meluas pada siang hari di sejumlah kecamatan di Serang, Cilegon, Pandeglang, Lebak hingga Tangsel.

Pelaksana tugas Kabidhumas Polda Banten, AKBP Meryadi di Kota Serang, mengatakan bahwa kondisi cuaca bisa berubah cepat sehingga informasi resmi perlu terus dipantau.

“BMKG memprakirakan cuaca di wilayah Provinsi Banten pada hari ini didominasi cerah berawan hingga berawan pada pagi hari, namun hujan ringan berpotensi terjadi di sejumlah kecamatan,” ujarnya, Selasa (09/12/2025).

Baca Juga:  Telan 442 Korban Jiwa, Presiden Prabowo Tinjau Banjir Sumatera

Selain itu, BMKG mencatat kecepatan angin 5–35 km/jam serta kelembapan 60–95 persen yang turut mempengaruhi dinamika cuaca. Polda Banten juga menyoroti peringatan dini gelombang sedang 1,25–2,5 meter yang mengancam Perairan Selatan Pandeglang, Selat Sunda Barat Pandeglang, dan Perairan Selatan Lebak.

“Kami mengingatkan warga pesisir, nelayan, dan wisatawan untuk memperhatikan keselamatan,” kata Meryadi.

Lanjut Meryadi, Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level II (Waspada). Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sehingga PVMBG merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan nelayan tidak mendekati radius 2 km dari kawah aktif sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga:  Telan 442 Korban Jiwa, Presiden Prabowo Tinjau Banjir Sumatera

Polda Banten juga menyampaikan panduan keselamatan sebagai berikut:

1. Persiapan

  • Memantau informasi cuaca dari BMKG.
  • Menyiapkan tas darurat berisi obat-obatan, senter, dokumen penting, dan kebutuhan dasar.
  • Memeriksa kondisi rumah, termasuk atap, saluran air, dan instalasi listrik.

2. Saat Cuaca Ekstrem

  • Tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
  • Menjauhi jendela dan pintu saat angin kencang.
  • Mematikan listrik dan gas jika terjadi banjir atau kondisi berbahaya.
  • Menghindari berteduh di bawah pohon atau tiang tinggi ketika ada petir.
  • Pengendara motor disarankan menunda perjalanan saat hujan lebat.

3. Setelah Cuaca Ekstrem

  • Mengecek kondisi rumah dan lingkungan sekitar.
  • Membantu warga lain yang membutuhkan.
  • Mengikuti instruksi petugas serta informasi resmi BMKG dan pemerintah daerah.
Baca Juga:  Telan 442 Korban Jiwa, Presiden Prabowo Tinjau Banjir Sumatera

Kesiapsiagaan Aparat

Sebagai langkah antisipasi, Polda Banten telah menurunkan personel di dua Posko Siaga Bencana lengkap dengan peralatan Search and Rescue (SAR) untuk mempercepat penanganan darurat.

AKBP Meryadi menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. Ia mengimbau warga menunda aktivitas luar ruangan yang tidak mendesak saat cuaca buruk.

Polda Banten juga memastikan koordinasi dengan BMKG dan PVMBG terus dilakukan agar informasi yang diterima masyarakat tetap akurat dan terkini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *