Jakarta — Zulkifli Hasan, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan, berhasil meraih penghargaan sebagai menko dengan kinerja terbaik berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Political Opinion (IPO) pada Mei 2025.
Survei nasional yang berjudul “Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah” ini meminta responden untuk menilai kinerja para Menteri Koordinator. Hasilnya menunjukkan bahwa Zulkifli Hasan memperoleh skor tertinggi sebesar 11,3 persen. Di posisi kedua, Menko Bidang Ekonomi, Airlangga Hartarto, mendapatkan 9,9 persen, diikuti oleh Menko Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono, dengan 7,0 persen, serta Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang meraih 4,5 persen.
Menko Bidang PMK Pratikno memperoleh 1,9 persen, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar 1,7 persen, dan Menko Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan 1,2 persen. Sementara itu, 62,5 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif IPO, memberikan pandangannya mengenai hasil survei ini. Ia menyatakan bahwa penilaian positif terhadap Zulkifli Hasan mencerminkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap upaya pemerintah dalam menangani isu-isu pangan yang krusial.
“Kinerja Zulkifli Hasan dalam mengatasi masalah ketahanan pangan dan distribusi bahan makanan selama masa yang penuh tantangan ini sangat dihargai oleh masyarakat,” ungkapnya pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Dedi juga menekankan bahwa angka 62,5% responden yang memilih “Tidak Tahu/Tidak Jawab” menunjukkan perlunya peningkatan komunikasi dan transparansi dari pemerintah. “Pemerintah harus lebih aktif dalam menyampaikan informasi mengenai kebijakan dan program yang ada. Masyarakat perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang dilakukan oleh para menteri, agar mereka dapat memberikan penilaian yang lebih tepat,” tambahnya.
Ia mengingatkan bahwa meskipun Zulkifli Hasan mendapatkan penilaian positif, tantangan dalam sektor pangan masih sangat besar. “Kita harus ingat bahwa kinerja yang baik tidak hanya diukur dari persepsi publik, tetapi juga dari hasil nyata di lapangan. Oleh karena itu, penting bagi Menko Pangan untuk terus berinovasi dan mencari solusi yang efektif untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.
Dedi menekankan bahwa hasil survei ini dapat menjadi bahan refleksi bagi semua menteri untuk terus meningkatkan kinerja dan berkomitmen dalam melayani rakyat. “Kinerja yang baik harus diiringi dengan upaya berkelanjutan untuk mendengarkan suara masyarakat. Hanya dengan cara ini, pemerintah dapat membangun kepercayaan yang lebih kuat dan menciptakan dampak positif bagi kehidupan rakyat,” tutup Dedi.
Survei ini melibatkan 1.200 responden dan menggunakan teknik multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,90 persen dan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.