Ribuan Pengendara Terjaring Operasi Zebra 2015

poto: liputan6.com
poto: liputan6.com

TIGARAKSA-Ribuan pelanggar lalu lintas berhasil ditilang selama Operasi Zebra 2015. Operasi ini berlangsung selama 14 hari, dan hari ini merupakan kegiatan terakhir Operasi Zebra.  Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang AKP Eko Bagus Riyadi mengatakan, pelanggaran lalu lintas di Kabupaten Tangerang, tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.

“Dalam Operasi Zebra yang dilakukan saat ini, pelanggar lalu lintas yang berhasil ditilang sebanyak 6225. Sedangkan tahun lalu berjumlah 4570 pelanggar,” kata Kasat Lantas.  Pelanggaran lalu lintas kata Eko Bagus Riyadi masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Untuk itu, pelanggar yang tidak mematuhi aturan berlalu lintas akan ditindak tegas. Hal itu dilakukan selain untuk menekan angka laka lantas, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.

Eko Bagus Riyadi menegaskan, pihaknya akan terus mengoptimalkan penegakaan hukum bagi para pengendara kendaraan yang melanggar aturan. Brigadir Ari Setiawan menambahkan, dalam Operasi Zebra Jaya ini, 100 persen dilakukan penindakan. Akibat tidak menggunakan atribut keselamatan berlalulintas ribuan kendaraan ditilang. “Kita (Polisi) ingin mengajak masyarakat untuk tertib dalam berlalu lintas,” tuturnya.

Jumlah Kecelakaan Meningkat

Selama Operasi Zebra 2015 yang digelar Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang, jumlah kecelakaan lalu lintas meningkat 2 persen. Kanit Laka Polresta Tangerang AKP Nurrokhman T menjelaskan, dalam operasi selama 14 hari terjadi kecelakaan lalu lintas, jumlah korban sebelum operasi yakni, korban meninggal dunia 0, luka berat 22, luka ringan 13.

Sedangkan selama operasi, jumlah korban meninggal dunia 4, luka berat 25, dan luka ringan 10 Orang. “Semua bentuk kecelakaan disebabkan kelalaian pengendara, dan selama ini, setelah diteliti pelanggaran dominan sumber daya manusia (SDM) pengendara minim,” kata AKP Nurrokhman, Rabu (4/11).

Ia menambahkan, terjadinya kecelakaan yang terjadi di jalan raya, karena padatnya kendaraan roda 2 yang tidak mentaati peraturan lalu lintas. Seperti pengendara yang akan mendahului kendaraan lainnya, lalai dan mengabaikan tata cara berlalulintas. “Berkendara seenaknya sendiri tanpa memperhatikan keselamatan,” ujarnya.

Untuk itu kata Nurrokhman, masyarakat yang berkendara di jalan raya harus mematuhui aturan tata tertib berlalulintas yang benar. Dan yang tak kalah pentingnya adalah mengutamakan keselamatan. “Semua itu ada aturan bakunya dengan berpedoman pada undang- undang yang harus dipatuhi. Meningkatnya kecelakaan akibat pengendara tidak mematuhi peraturan lalu lintas,” tegasnya. (ben)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *