TIGARAKSA-Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Iskandar Mirsad mengaku belum puas dengan capaiannya. Padahal, posisinya sebagai Pejabat Pratama Tertinggi di Pemerintah Kabupaten Tangerang akan segera berakhir.
“Saya merasa belum puas bukan dalam konteks gengsi jabatan. Obsesi saya bahwa pekerjaan saya belum tuntas dalam arti, banyak hal yang masih ingin saya lakukan demi kemajuan Kabupaten Tangerang,” kata pria lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1987 ini di ruang kerjanya, Selasa (20/6/2017).
Iskandar yang menyelesaikan program pasca sarjana di Universitas Sriwijaya tahun 1996 ini menyampaikan, saat ini capaian masih seputar infrastruktur dasar. Suami dari Etis Lautina ini pun menjelaskan, program pengentasan kemiskinan secara riil dan peningkatan mutu pendidikan harus terus digenjot agar ada peningkatan signifikan.
“Prinsip hidup saya sederhana. Saya ingin, di mana pun saya berada, saya bisa bermanfaat. Saya ingin berbuat dan memberikan kontribusi positif. Bukan sekadar bekerja untuk diri sendiri dan pendapatan. Saya ingin memberikan kerja terbaik saya untuk Kabupaten Tangerang terutama di sektor yang masih minor baik sebagai sekda atau lainnya,” ungkap pria yang pernah menjadi Auditor di Badan Pemeriksa Keungan dan Pembangunan (BPKP) itu.
Iskandar menambahkan, dirinya memiliki semangat jiwa aparatur negara. Sehingga, kata dia, di mana pun ditempatkan akan selalu menerima. Menurutnya, seorang aparatur negara tidak boleh memilih-milih tempat atau jabatan. Karena, lanjutnya, yang tahu potensi, kebutuham, dan yang berwenang menempatkan adalah pimpinan.
“Di mana pun saya ditempatkan saya siap saja. Yang penting prinsip pekerjaan saya adalah saya bisa memberikan kemampuan saya sehingga saya bisa bermanfaat untuk Kabupaten Tangerang. Saya akan siap bila harus berjiwa inovatif, entrepreuner, kreatif, dan inspiratif,” tuturnya.
Ditanya soal tata kelola keuangan, Iskandar mengatakan, manajeman keungan harus digarap oleh ahlinya. Sebab, kata dia, manajerial keuangan adalah sesuatu yang sifatnya teknis. Sehingga, person yang mengoperasikannya harus memiliki kompetensi dan jejaring yang luas.
“Sektor keuangan adalah sektor yang krusial. Keberhasilan pemerintahan suka tidak suka diukur dari prestasi dalam mengelola keungan. Untuk itu saya katakan, orang yang mengelola keungan harus memiliki basis ilmu teknisnya dan tentunya profesional di bidang itu. Selain itu, harus inovatif dan memiliki link yang luas sehingga akan mudah bila meminta opini ahli,” tandasnya. (tim)