Warga Tolak BLT Covid-19, Ini Tanggapan Kades Cicalengka

TANGERANG-Pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak Covid-19 senilai Rp 600 ribu di Desa Cicalengka dilangsungkan di SDN 3 Pagedangan, Sabtu (16/5/2020).

Alih-alih antri untuk mendapatkan BLT, Ahmad Sarifudin, salah seorang warga Kampung Pagedangan RT/RW 03/02, Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang menolak pembagian BLT bagi warga  terdampak Covid-19.

“Saya  menolak untuk menerima BLT. Untuk itu saya  menyerahkan  surat pernyataan menolak menerima BLT. Selain itu saya juga mengembalikan formulir dan stiker yang diperuntukan bagi penerima BLT. Nantinya BLT tersebut bisa disalurkan kepada orang yang lebih membutuhkan,” ujar Sarifudin usai menyerahkan surat pernyataan kepada Kepala Desa (Kades) Cicalengka Absor.

Sarifudin yang juga Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) KabupatenTangerang ini berharap agar penyaluran bantuan langsung tunai ini tepat sasaran dan tidak ada data ganda penerima BLT. “Harus diakui, semua sektor terkena imbas dari Pandemi Covid-19. Kita berdoa semoga wabah ini segera bisa hilang dan masyarakat kembali bisa berakatifitas seperti biasa,” imbuhnya.

Dari informasi yang dihimpun kanaltangerang.com, di RT 03/02 ada dua kepala keluarga (KK) yang menolak pembagian BLT terdampak Covid-19 dari jaring pengaman sosial (JPS) Provinsi Banten ini.

Sementara, Kades Cicalengka Absor menuturkan,  jumlah total  warga  yang terdaftar dalam BLT dari Provinsi Banten  sebanyak 1.951. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.604 sudah mengambil bantuan langsung tunai, sedangkan yang tidak hadir dan datanya ditolak sebanyak 347,” beber Absor.

Terkait dengan warga yang menolak menerima BLT, sebagai Kades kata Absor, dirinya mengapresiasi sikap warga tersebut.  Absor menambahkan, secara administrasi, nantinya BLT yang ditolak tersebut akan diteruskan kepada instansi terkait untuk ditindaklanjuti. Pasalnya kata dia, dana BLT sudah masuk ke rekening warga yang terdaftar sebagai penerima  bantuan terdampak Covid-19 tahap pertama. (nhd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *