Jurus DPKP Kabupaten Tangerang Atasi Inflasi

KABUPATEN TANGERANG – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang menanam bawang merah di Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sukamulya. Langkah ini ditempuh untuk mengatasi inflasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Asep Jatnika Sutrisno menjelaskan, di tahun 2024 ini ada delapan kelompok tani di dua kecamatan mendapatkan bantuan sarana produksi (Saprodi) bawang merah dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.

“Masing-masing kelompok tani mendapatkan bantuan tanam bawang 0,25 hektar, saat ini semuanya sedang olah tanam dan ada yang sudah olah tanah,” ujar Asep Jatnika, usai panen melon di Puspitek, Minggu (19/5/2024)..

Ia menjelaskan lebih lanjut, berdasarkan data BPS bahwa bawang merah jadi komoditas pangan dengan inflasi tertinggi terhitung sejak tanggal 2 Mei 2024.

“Dinas pertanian berkomitmen menangani inflasi dengan tanam bawang merah di beberapa kelompok tani di kecamatan Sukamulya dan Rajeg,” ucapnya.

Berdasarkan data yang dimiiliki Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang hasil panen bawang merah selama tahun 2023 sebanyak 655 kwintal.

Dengan rincian 55 kwintal dengan luas lahan 1 hektar di Kecamatan Sukamulya dan 600 kwintal di Kecamatan Rajeg dengan luas lahan 4 hektar.

Untuk tahun 2024, Kelompok tani (Poktan) yang menerima bantuan sarana produksi di Kecamatan Sukamulya dengan total luas lahan 1 hektar (masing-masing Poktan 0,25 ha), yaitu Poktan Sri Rumasa, Poktan Palis, Poktan Tari Kolot II dan Poktan Serbaguna:

Sedangkan di Kecamatan Rajeg dengan luas lahan 1 hektar masing-masing 0,25 ha yaitu Poktan Pabuaran Asri, Poktan Saga Jaya, Poktan Sadarhana dan Poktan Sadar.

“Sejak tanggal 15 Mei 2024, kelompok tani yang mendapat kan bantuan Saprodi bawang merah sudah mulai proses pengolahan tanah dan ada juga yang sudah 100 persen pengolahan tanahnya,” pungkas Asep. (fej)

Exit mobile version