KABUPATEN, TANGERANG – Pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Tangerang nomor urut 2, Maesyal Rasyid-Intan Nurul Hikmah dinilai paling menguasai panggung dan materi dibandingkan paslon lainnya, dalam acara debat terbuka KPU, di Hotel Aston, Kota Serang, Sabtu (19/10/2024) malam.
Maesyal-Intan Dinilai mampu menjawab semua pertanyaan panelis dan Paslon nomor urut 1 serta Paslon 3 dengan tenang dan tepat.
Dosen Fisip UMT Tangerang Memed Chumaidi menilai, Maesyal-Intan sangat menguasai materi, apabila dibandingkan dengan Paslon lainnya.
“Dalam debat tersebut, Paslon nomor urut 2 terlihat lebih menguasai materi,”‘ kata Memed Chumaidi kepada awak media, Minggu (20/10/2024).
Menurut Memed, Paslon Maesyal-Intan ini terlihat dapat menjawab semua pertanyaan, baik itu dari panelis, ataupun dari pasangan calon lainnya. Bahkan, kata Memed setiap pertanyaan yang dilontarkan kepada Maesyal-Intan dapat dijawab dengan tenang, tepat, dan tegas.
“Pasangan Maesyal-Intan terlihat sangat tenang, dalam menjawab setiap pertanyaan. Baik itu dari panelis ataupun dari paslon lainnya,” ttandasnya.
Salah satu contoh, kata Memed Chumaedi, saat diberikan pertanyaan terkait mekanisme perencanaan anggaran pembangunan. Maesyal-Intan mampu menjelaskan dengan sangat detail dan terarah. Sehingga, para penonton dapat menyimak dan mendapatkan informasi dengan jelas.
“Dalam pemaparan dan debat kali ini, saya menilai, Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah benar memahami semua materi,” katanya.
Sementara itu, untuk pasangan nomor urut 1, Memed menilai, pasangan Mad Romli-Irvansyah terlihat sangatlah tidak memahami materi, karena berkali tidak sinkron antara pertanyaan dengan jawaban yang diberikan.
Salah satu contoh, ketika Maesyal Rasyid memberikan pertanyaan, tentang bagaimana meningkatkan indeks kemandirian fiskal. Calon Bupati nomor urut 1 menjawab dengan jawaban yang tidak selaras dengan pertanyannya.
“Namun, dijawab melantur oleh Calon Bupati Tangerang nomor urut 1, yaitu membiayai UMKM. Jadi seakan tidak memahami makna pertanyaan itu sendiri,” ttukasnya.
Lalu, yang ke dua. Ketika Calon Wakil Bupati nomor urut 1 diberikan pertanyaan oleh Calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 3 (Lerru) tentang bagaimana proyek nasional ataupun daerah, dapat memberikan efek manfaat terhadap masyarakat di Kabupaten Tangerang.
“Tetapi, lagi-lagi jawaban tidak selaras dengan pertanyaan. Di mana, Cawabup 1 (Irvansyah) menjawab itu, dengan jawaban bahwa pihaknya akan menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan layanan kesehatan gratis dengan menggunakan KTP. Tentu ini, sangat tidak nyambung dan asbun,” tandasnya.
Lalu, untuk pasangan nomor urut 3, khusunya Calon Bupatinya (Zulkarnain). Memed menilai terlalu over acting dalam diplomasinya. Namun, terindikasi diskriminasi terhadap pemerintahan yang saat ini sedang berjalan. “Kalau pasangan no 3, terlalu over acting. Seperti sedang orasi demo,” ujarnya.
Namun, Memed mengatakan, bahwa untuk menentukan siapa yang layak menjadi Bupati-Wakil Tangerang, dikembalikan lagi kepada masyarakat Kabupaten Tangerang itu sendiri, setelah melihat hasil debat pasangan calon, mana yang benar-benar qualified atau berbobot dan mampu membawa Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik.
“Kita kembalikan kepada masyarakat. Siapa calon yang qualified atau berbobot dan mampu membawa Kabupaten Tangerang menjadi lebih baik lagi,” tutupnya. (asn)