BANTEN – Komitmen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kembali diwujudkan melalui program unggulan Packfest 2025. Salah satu penerima manfaat terbaru adalah Kopi Lawangtaji, UMKM binaan asal Banten milik Beni Badaruzaman.
Penyerahan kemasan dilakukan langsung oleh tim Community Development Center (CDC) Telkom Banten yang diwakili oleh Nenden Syolikhat. Dalam program ini, kemasan baru yang diterima Kopi Lawangtaji menggunakan material premium seperti alumunium foil ziplock, lengkap dengan desain profesional dan informasi nilai gizi, standar yang kini menjadi kebutuhan mutlak di pasar modern dan digital.
Packfest 2025 merupakan bagian dari inisiatif besar bertajuk Go Modern, yang telah dijalankan Telkom sejak 2024. Program ini tidak hanya menyediakan kemasan, tetapi juga mencakup pelatihan branding dan manajemen usaha, pengurusan sertifikasi halal dan izin edar, penyusunan informasi nilai gizi, koneksi ke vendor kemasan terpercaya, serta konsultasi desain dan positioning produk.
Hingga akhir 2024, program ini telah mencetak lebih dari 468.000 kemasan untuk 568 UMKM di seluruh Indonesia. Bahkan, Telkom menargetkan 1.000 UMKM akan bergabung dalam Packfest hingga akhir 2025.
Dalam era digital dan e-commerce, kemasan bukan lagi sekadar pelindung produk. Ia telah berevolusi menjadi:
Identitas merek: Menyampaikan nilai dan cerita usaha
Alat pemasaran: Menarik perhatian konsumen di rak fisik maupun digital
Sarana edukasi: Menyampaikan informasi gizi, sertifikasi, dan keunggulan produk
Penentu konversi penjualan: Kemasan yang menarik terbukti meningkatkan minat beli, terutama di platform daring
Kopi Lawangtaji: Dari Lokal ke Nasional
Dengan kemasan baru yang lebih modern dan informatif, Kopi Lawangtaji kini siap menembus pasar yang lebih luas. Produk ini tidak hanya akan tampil lebih profesional di etalase ritel, tetapi juga lebih kompetitif di marketplace digital seperti UMKDigital.id, platform yang terintegrasi dengan Packfest untuk pemesanan kemasan dan pelatihan daring.
Beni Badaruzaman, pemilik Kopi Lawangtaji, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Telkom. “Dengan kemasan baru ini, kami merasa lebih percaya diri untuk memasarkan produk ke luar daerah. Ini bukan hanya soal tampilan, tapi juga soal kualitas dan kredibilitas,” ujarnya, Senin (30/6/2025).
Telkom dan UMKM: Sinergi untuk Ekonomi Inklusif
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB nasional dan menyerap 97% tenaga kerja Indonesia. Namun, tantangan utama mereka adalah akses pasar dan peningkatan kualitas produk. Di sinilah peran Telkom menjadi krusial—menghubungkan potensi lokal dengan standar industri global.
Melalui program seperti Packfest, Telkom tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga membangun kemandirian, literasi digital, dan daya saing pelaku usaha. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Telkom dalam menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Transformasi Kopi Lawangtaji adalah contoh nyata bagaimana intervensi kecil, seperti kemasan, dapat membawa dampak besar bagi UMKM. Dengan dukungan Telkom melalui Packfest 2025, UMKM lokal kini memiliki peluang lebih besar untuk naik kelas dan bersaing di pasar nasional bahkan global. (nhd)