MIND ID Komitmen Perkuat Pendampingan Budidaya Ikan Laut

MIND ID, sebagai Holding Industri Pertambangan Indonesia, berkomitmen memastikan bahwa manfaat dari pengelolaan sumber daya mineral dapat dirasakan secara inklusif oleh seluruh lapisan masyarakat di wilayah operasional.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Grup MIND ID secara konsisten menjalankan program pengembangan ekonomi masyarakat pesisir dan laut dengan mendukung kegiatan budidaya ikan.

Masyarakat diharapkan memiliki sumber lapangan kerja baru yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di masa depan.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan apresiasi atas kontribusi MIND ID dalam mendukung pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan produktif dan ramah lingkungan, termasuk melalui praktik budidaya ikan.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini fokus mendorong transformasi ekonomi masyarakat pesisir, dari kegiatan penangkapan ikan konvensional menjadi kegiatan budidaya yang lebih terencana dan menguntungkan.

Selain itu, kegiatan budi daya berdampak baik pada keanekaragaman hayati laut, serta menjaga kualitas nutrisi yang diterima masyarakat dari konsumsi ikan hasil budidaya.

“Kegiatan budidaya memang masih kecil, yakni sekitar 5 juta ton produksi per tahun. Namun, kami terus mendorong marine culture di setiap ruang laut agar terus dikembangkan. Awalnya berburu dan menangkap, kini kami arahkan masyarakat untuk beralih ke budidaya,” ujarnya.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menyampaikan bahwa pengembangan kegiatan budidaya ikan merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional laut Grup MIND ID.

Program ini diharapkan mampu menciptakan sumber ekonomi baru yang lebih stabil, khususnya bagi para nelayan yang menghadapi ketidakpastian hasil tangkapan dan tantangan iklim ekstrem.

Melalui pemberian bantuan, pelatihan, dan pendampingan intensif, masyarakat dibekali keterampilan untuk menjalankan budidaya ikan secara profesional. Masyarakat binaan juga menjadi inspirasi bagi nelayan lain untuk mulai beralih dari penangkapan ke budidaya.

“Program pengembangan kegiatan budidaya ikan ini terus dijalankan secara konsisten dan kami harap dampaknya semakin signifikan dan bisa menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi bagi masyarakat daerah,” ujarnya.

Salah satu program unggulan adalah POS PELAUT (Polikultur Silvofishery sebagai Pemberdayaan Nelayan Sawang Laut) yang dijalankan oleh PT Timah Tbk. Program ini mendorong puluhan nelayan untuk membudidayakan ikan kakap putih sebagai alternatif mata pencaharian, terutama saat cuaca buruk menghalangi aktivitas melaut.

Program ini telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi lokal berbasis kearifan daerah. Hingga tahun 2024, program tersebut telah menjangkau lebih dari 100 nelayan yang tergabung dalam 11 kelompok pembudidaya ikan di Pulau Kundur. Artinya, lebih dari 100 keluarga kini memiliki akses terhadap sumber penghasilan yang lebih berkelanjutan.

Di Sumatera Utara, Grup MIND ID melalui INALUM memberikan bantuan dan pendampingan untuk budidaya udang vaname bagi kelompok masyarakat di Kabupaten Batu Bara. Mereka awalnya hanya memiliki kolam udang Bioflok yang menampung sebanyak 50 ribu ekor benur atau bibit udang vaname dengan hasil panen maksimal sebanyak 700 kilogram.

Kini kolam kelolaannya sudah lebih luas dan mampu menampung 150 ribu ekor udang vaname, dengan hasil panen mencapai 2.000 Kg (2 Ton) setiap 4 bulan sekali. Masyarakat pun mendapatkan peningkatan penghasilan yang lebih baik, dari mata pencarian masyarakat sekitar yang mengandalkan ikan tangkap.

“Kami percaya program ini akan semakin menarik minat masyarakat di sekitar daerah operasional laut. Komitmen kami adalah terus mendampingi dan mengembangkan potensi masyarakat agar dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan semakin besar di masa mendatang,” pungkas Pria.

Press Release ini juga tayang di VRITIMES

Exit mobile version