JAKARTA, 1 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di seluruh Indonesia. Salah satu fokusnya adalah program peningkatan konektivitas jalan daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT). Program ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Energi, serta merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk memperkuat sistem logistik nasional dan memperlancar arus distribusi hasil produksi daerah.
Pelaksanaan
Inpres Jalan Daerah (IJD) bertujuan untuk memperbaiki kondisi jalan-jalan
daerah yang rusak, terutama pada ruas penghubung kawasan produksi dan industri.
Program ini merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah untuk memperkuat
sistem logistik nasional, memperlancar arus distribusi hasil produksi daerah,
dan meningkatkan kemantapan jalan daerah agar terkoneksi dengan jaringan jalan
nasional. Wilayah yang menjadi sasaran program ini adalah yang menopang
produktivitas sektor pertanian, perikanan, perkebunan, industri, serta
pendistribusian energi.
Menteri
PU Dody Hanggodo menegaskan pentingnya ketersediaan infrastruktur konektivitas
dalam memperkuat daya saing nasional. “Ketersediaan jalan yang baik adalah
tulang punggung ekonomi daerah. Dengan percepatan peningkatan jalan daerah,
potensi pangan dan energi di berbagai wilayah akan berkembang optimal dan
memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” kata Menteri Dody.
Dalam
merealisasikan program, Menteri Dody Hanggodo menyampaikan arti penting
pelibatan masyarakat lokal dalam setiap tahapan pembangunan. “Sesuai arahan
Presiden Prabowo, pelaksanaan Inpres ini harus melibatkan masyarakat lokal agar
mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berpartisipasi dan merasakan
langsung manfaat pembangunan. Dalam pelaksanaannya memang ada penyedia jasa
yang terlibat, namun kami memastikan masyarakat lokal juga dilibatkan secara
aktif dalam setiap tahapan pekerjaan,” jelas Menteri Dody.
Pelaksanaan
Inpres Jalan Daerah tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki infrastruktur,
tetapi juga mempercepat transformasi ekonomi daerah. Menteri Dody mengatakan
bahwa, melalui sinergi pusat dan daerah, kementeriannya memastikan setiap
kilometer jalan yang dibangun memberikan dampak langsung bagi masyarakat, baik
melalui peningkatan akses ekonomi, efisiensi logistik, maupun penciptaan
lapangan kerja baru.
Salah
satu proyek IJD yang tengah dilaksanakan di NTT adalah Pelebaran Jalan Menuju
Standar Sp. Makamenggit – Kahiri di Kabupaten Sumba Timur. Proyek yang
ditangani langsung oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT ini
dikerjakan sepanjang 5 kilometer dengan nilai kontrak sebesar Rp19,52 miliar.
Pekerjaan
tersebut bertujuan meningkatkan lebar jalan eksisting dari 3–3,5 meter menjadi
5,5 meter agar memenuhi standar jalan nasional. Pelaksanaan pekerjaan dimulai
sejak Oktober 2025 dan ditargetkan selesai pada Desember 2025, dengan masa
pemeliharaan satu tahun setelah penyelesaian pekerjaan.
Proyek
pelebaran jalan Sp. Makamenggit – Kahiri ini diharapkan dapat rampung sesuai
jadwal dan segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sumba Timur.
Peningkatan akses ini utamanya diharapkan dapat meningkatkan akses menuju
sentra pertanian dan memperlancar distribusi hasil pangan. Dengan infrastruktur
yang semakin mantap, kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah
pedesaan Sumba Timur diharapkan terus meningkat, dan mendukung visi pemerintah
menuju swasembada pangan nasional.
Program kerja ini
merupakan bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan
ASTA CITA dari Presiden Prabowo Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Press Release ini juga tayang di VRITIMES