JAKARTA – Kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta kembali diserbu ribuan demonstran. Aksi protes ini buntut pembantaian kembali oleh zionis Israel terhadap penduduk sipil, bayi, anak-anak, dan kaum perempuan yang tidak berdosa, di Kamp pengungsian Rafah Palestina.
Demo yang mengutuk tindakan biadab, tentara zionis Israel yang didukung Pemerintahan Amerika Serikat, membuat marah para demonstran, dengan terus meneriakan Israel dan Amerika Serikat sebagai teroris yang sebenarnya.
Ribuan masa demonstran memadati jalan di sekitaran stasiun gambir dan jalan medan merdeka selatan.
Rombongan Demonstran dari ASPIRASI membentangkan spanduk bertuliskan stop Islamofobia, dan jadikan 15 Maret Sebagai hari Libur Nasional untuk memperingati Hari Anti Islamofobia.
Ppemimpin revolusioner ASPIRASI Indonesia, Wati Salam Siswapi, menyebut mengapa tanggal 15 maret harus jadi Hari Libur Nasional, sebagai hari anti Islamofobia.
“Tanggal 15 maret adalah Resolusi PBB yang dikeluarkan sebagai hari anti Islamofobia. Maka sejak 15 maret 2022, berdasarkan resolusi PBB itu, tidak boleh ada lagi fobia terhadap Islam. Bagi seluruh rakyat di dunia ini,” kata Wati saat ditemui di depan Kedubes Amerika Serikat, di Jakarta Sabtu (1/6/2024).
Masih kata Wati Salam Siswapi, ASPIRASI Indonesia sudah menyampaikan surat kepada pemerintah, melalui Setneg, tapi sampai hari kami turun demo di depan Kedubes AS, tidak ada tanggapan serius dari pemerintah ataupun merespon surat dari ASPIRASI INDONESIA,” tandasnya.
Dalam orasinya, para pendemo meminta Presiden Joko Widodo untuk memimpin pernyelesaian genosida di Palestina. Dan meminta kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengirimkan pasukan perrdamaian. (fej)